Entri Populer

Sabtu, 19 Maret 2011

Di antara terbelahnya hati....kritikan terhadap cinta yang memabukan....


Untuk para seperempat hatiku
 Dalam kamus hidup, masing-masing orang dapat mentranslate pengertian tentang cinta dalam cerita hidupnya.....Kemudian selera juga memiliki taste masing-masing. bagi kaum adam, ada yang suka dengan wanita seusia, ada yang suka lebih muda, bahkan ada yang suka wanita yang lebih tua (Oedipus Complex). Menurut Sternberg (dalam Sternberg & Barnes, 1988), cinta bukanlah suatu kesatuan tunggal, melainkan gabungan dari berbagai perasaan, hasrat, dan pikiran yang terjadi secara bersamaan sehingga menghasilkan perasaan global yang dinamakan cinta. Sternberg (1988) memiliki teori tentang cinta yang dikenal sebagai teori segitiga cinta (The Triangular Theory of Love). Dalam teori segitiga cintanya tersebut, Sternberg mencirikan cinta terdiri dari tiga komponen, yaitu keakraban atau keintiman (intimacy), gairah (passion), keputusan atau komitmen (decision/commitment). Keakraban atau keintiman adalah perasaan dalam suatu hubungan yang meningkatkan kedekatan, keterikatan, dan keterkaitan (atau dengan kata lain bahwa intimacy mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya). Pasangan yang memiliki intimacy yang tinggi akan sangat memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan pihak lain, menghormati dan menghargai satu sama lain, dan memiliki kesalingpengertian. Mereka juga saling berbagi dan merasa saling memiliki, saling memberi dan menerima dukungan emosional dan berkomunikasi secara intim. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman emosional manakala kedua pihak saling mengerti, terbuka, saling mendukung, dan merasa bisa berbicara mengenai apa pun juga tanpa merasa takut ditolak. Mereka juga akan berusaha menyelaraskan nilai dan keyakinan tentang hidup, meskipun tentu saja ada perbedaan pendapat dalam beberapa hal. Mereka mampu untuk saling memaafkan dan menerima, khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan.Keputusan atau komitmen adalah suatu ketetapan seseorang untuk bertahan bersama sesuatu atau seseorang sampai akhir. Dengan kata lain, komitmen sering diartikan sebagai keputusan untuk tetap bersama seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen lebih kompleks dari sekedar menyetujui untuk tetap bersama pasangan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan. Komitmen berarti pula mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk menjaga suatu hubungan agar tetap langgeng, dan melindungi hubungan itu dari bahaya, dan memperbaikinya bila hubungan itu dalam keadaan kritis.
 Tapi sebenarnya cinta itu adalah satu penyebab kita menjadi banyak melakukan dosa. terutama dalam hal "hati". misalnya terlihat dalam bait syair ini:.......suaramu menggetarkan hatiku, matamu menjatuhkan aku ke dalam jurang penantian (taela..) dan Jika jatuh cinta berjuta indahnya..............hati akan bergetar ketika bertemu, mendengar suaranya dan lain sebagainya dan terkadang melebihi jika kita mendengar adzan shubuh, ....hati kita tidak pernah bergetar.........karena masih tidur...ngorok kaleee..........
ada cerita itu ketika aku terkena "penyakit hati" yang menjerumuskan aku ke dalam dosa-dosa karena saat itu seakan lebih mementingkan rasa cinta kepada hanya seorang manusia dibandingkan dengan Allah dan Rasulnya ......Astagfirullah...semoga Allah mengampuni.......
  Memang kata Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitabnya Rawdhatul Muhibbin wa Nazhatul Musytaqiin salah satu faktornya memang dari mata jelalatan yang sering mengumbar pandangan, sehingga jadilah penyakit hati yang akut, bagaikan karat yang sangat tebal menutup cermin hati kita sehingga karatnya susah minta ampun dibersihkannya, larangan mengumbar pandangan jelas tertulis dalam Al-Qur'an surah Annur (24) ayat 30:
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya..."
 Kemudian di ayat 31,
 "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya..."
 Begitu juga bila perasaan cinta itu diungkapkan, apalagi kalau cintanya tak tertolak, akan memperkuat dan memperdalam rasa cinta kita pada lawan jenis, dampaknya tidak jauh beda dengan ketika kita mengumbar pandangan. Jika cinta  bertepuk sebelah tangan dampaknya pun bisa jadi tidak jauh beda, justru akan bertambah semangat untuk mengejar pujaan hatinya,  usaha yang dilakukan pun tidak kenal waktu, yang akhirnya malah lebih melalaikan kewajiban terhadap Allah.
 Mengungkapkan perasaan cinta kepada lain jenis yang belum menjadi mahramnya adalah kesempatan besar untuk men-tarbiyah (mendidik) dan menumbuh suburkan perasaan cinta kepada selain Allah. Bahkan efek "khamr hati" bisa jadi lebih berbahaya dari khamr yang asli. Bahkan tak jarang menjurus kepada syirik mahabbah (cinta), simak firman Allah,
 Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. (QS. Al-Baqarah : 165).
Virus-virus cinta yang menyerang ke dalam hati manusia sudah menjadi senjata syaithon untuk mengajak manusia terjerumus dalam lingkaran permainan mereka para iblis..memang aku sudah pernah mengalami seperti itu dalam mengalami cinta yang memabukan, roman picisan seperti cerita novel-novel yang beredar..namun pada saat kisah cinta itu berhenti aku baru sadar bahwa cinta itu palsu, tidak kekal dan abadi..mulai saat itu aku mulai berikhtiar untuk mencarikan pasangan hidup tanpa melakukan pernyatan cinta. namun dengan ucapan kata:
"Maukah kamu menjadi istriku"....andai mau kamu akan beruntung...andai tidak mau juga beruntung..... kata-kata itu membuat bingung calon istriku...dia bertanya apa untungnya? jika kedua-duanya menjadi opsi...........
aku jawab dengan seberkas surat: Jika kamu menjadi istriku aku akan berikan kamu sepertiga hati, dan dua pertiga hatinya untuk penciptaku, jika tidak mau menjadi istriku, kamu akan beruntung, karena aku tidak menjanjikan sepertiga hati itu untuk akan tetap utuh, karena aku hanya memiliki satu buah hati, yang dapat terbelah-belah....dan waktu akan menjawabnya.....................................
dan akhirnya aku menikah dengan kata sepertiga hati untuknya.
Cinta sejati itu tidak ada..cinta sejati harus kepada Sang Pencipta..
Cinta kepada manusia tidak boleh berlebihan....
Cinta kepada kekasih, nonsen.........fenomena hubungan kekasih yang sering berganti pasangan, baik perempuan maupun lelaki sering terlihat...tetapi hanya sebagai kekasih. memang dari pandangan wanita memang sangat negatif jika pasangannya melirik wanita lain...namun lebih negatif lagi jika sang wanita melirik lelaki lain..dan jika kita berdasarkan niat untuk mensegerakan pernikahan,karena didalam salah satu Hadist nabi menyebutkan bahwa: "Ada tiga yang harus segera didahulukan, Segerakanlah menikah jika sudah ada pasangannya, Segerakanlah membayar utang jika sudah ada untuk membayarnya dan, segerakanlah menguburkan jika ada jenazah manusia yang meninggal dunia".
aku termasuk yang terlambat menikah, menjelang usia 29 tahun aku baru menikah, dan kini 10 tahun sudah aku menikah dan dikaruniai 3 anak anak perempuan....
Namun sudah aku katakan sebelumnya sebelum pernikahan terjadi bahwa satu hati itu akan terbelah-belah....dan pada usia kedelapan tahun pernikahan itu, aku sudah membelah hatiku, menjadi 3 bagian,yakni setengah hatiku untuk Sang Pencipta, seperempat hatiku untuk Istriku, dan seperempat hatiku lagi untuk istriku yang lain...
 Memang terkesan egosentris, kepada kaum lelaki yang diperbolehkan berpoligami, sementara wanita dilarang berpoliandri...tetapi kalau anda membaca sejarah Islam, sejarah kerajaan Islam Indonesia,praktek poligami didominasi para penguasa. Di pergaulan barat didengungkan emansipasi wanita. dan antipoligami...tetapi kehidupannya aslinya..memperbolehkan hidup bebas tanpa pernikahan alias kumpul kebo, hubungan seks bebas, dan sudah merambah ke negeri ini, dengan adanya apartemen-apartemen yang menjadi hotel terselubung...ingat cerita kisah artis yang melakukan hubungan di luar nikah dengan pacarnya di apartemen...dan masih didukung fansnya yang udah tergila-gila sama artis (itulah penyakit hati juga). sementara mereka melihat poligami sebagai bahaya laten.......
Dunia terbalik, yang negatif didukung (perbuatan mesum yang hukumnya haram), sementara yang positif dicela (poligami yang halal secara hukum agama)....
Apakah yang anda dapatkan setelah anda menikah lebih dari 5 tahun dari pasangan anda?
Apakah yang anda berikan setelah anda menikah lebih dari 5 tahun dari pasangan anda?
Apakah anda merasa sanggup melayani setelah anda menikah lebih dari 5 tahun dari pasangan anda?
Apakah ada rasa jenuh, hasrat menurun kepada pasangan anda setelah anda menikah lebih dari 5 tahun dari pasangan anda?
 yah sudahlah, orang mau ngomong apa pokoke aku seneng, lha wong nabi aja istrinya sembilan, aku sing ngejalanin,kalo ora seneng yo wis, karepmu, emang nyong pikirin, (mereka pasti menjawab: "Dasar Wong Edan").



dan kitapun masih dikejar waktu..untuk memahami peristiwa-peristiwa yang melanda dan..hanya kita sendiri yang mengetahui jawabannya apakah benar langkah yang kita tempuh. Ya sudahlah.
Tapi dalam kehidupan dikenal dengan kata takdir..jika Allah menghendaki semua tidak akan bisa menentangnya. Cinta ibarat kue yang enak dimakan dan kita akan menyukainya sampai kita bosan dan seperti candu yang membuat kita ketagihan.
Tetapi cinta diperlukan dalam membina rumah tangga yang baik..tanpa ada unsur cinta kita tidak akan mau melebur bersama. namun masalahnya adalah sampai sejauh mana kita mencintai pasangan hidup kita hanya hati kita yang tahu, dan sejauh mana pasangan kita mencintai kita sebagai sosok suami didamkan olehnya.
 Bagi kaum laki-laki, lambat laun cinta itu akan luntur walau banyak orang yang tidak berani mengakuinya...dan terkadang menutupinya dan alhasil perselingkuhan atau mencari kepuasan terhadap wanita lain dari PSK, dan pacar gelapnya bahkan istri orang mereka lakukan.
Pergaulan antara laki-laki dan wanita memang sulit kita hindarkan..
 Poligami adalah sunnah para kekasih ALLAH: para Nabi, para Rasul, dan para wali. Karena itu, tentulah dalam poligami terdapat hikmah yang luar biasa. Tak mungkin ALLAH memerintahkan para kekasih-Nya untuk menzhalimi makhluk lain. Salah satunya adalah pendidikan. Tuhan ingin mendidik manusia untuk berlaku adil. Bukan mudah berlaku adil, tetapi adil adalah salah satu sifat taqwa (bahkan yang paling mendekati taqwa) yang WAJIB diusahakan.
Bagi sang suami, dia dilatih untuk bersikap adil dalam keluarga, terhadap 2, 3, atau ke-4 istrinya. Keadilan yang paling utama adalah adil dalam membawa keluarga untuk kenal Tuhan, cinta Tuhan dan takut Tuhan. Suami bertanggung jawab penuh dalam hal tersebut. Ini adalah pendidikan yang luar biasa...bayangkan, kita saja (laki-laki) belum tentu selamat menghadapi pertanyaan HAKIM YANG MAHA ADIL di Padang Mahsyar nanti, eh, ini ada beban pula 4 orang yang harus kita kenalkan pada Tuhan. Jika mereka tak kita kenalkan pada Tuhan, mereka berhak menuntut kita di Yaumul Akhir nanti dan itu bisa menyeret kita ke neraka, seburuk-buruk tempat menetap.
Bagi para istri, ini benar-benar sebuah ujian berat: cinta suami atau cinta Tuhan? Ujian ini memang amat berat. Hanya seorang perempuan yang betul-betul beriman saja yang mau mengorbankan perasaannya untuk cinta agung: ALLAH Yang Maha Tinggi. Sebenarnya untuk perempuan dengan keimanan yang tinggi, poligami justru sangat menguntungkan karena di saat "giliran" bukan milik dia itulah saat untuk berkasih-kasihan dengan Tuhan, suatu zat yang paling berjasa dan paling patut dicintai. Di saat sepi di malam hari itulah kita dapat mengadu pada ALLAH, sebab jika suami tak poligami, 24 jam sang istri harus melayani suami, melayani suatu makhluk yang sebenarnya hamba ALLAH juga

Poligami memiliki arti sendiri bagi diri kita. sebagai lelaki kita sering dihadapi gambaran indah tentang wanita, dari segi kecantikan dan keindahan fisiknya, by the way, ilusi-ilusi dan imajinasi itu sering muncul dalam setiap waktu. dan nafsupun timbul walaupun dapat terkendali namun kita pernah menghadapinya dalam sedetik, semenit, bahkan sejam.
 Salah satu teori yang sangat terkenal adalah teori libido seksual Sigmund Freud. Menurut teori ini, manusia menjadi sehat bila kebebasan seksnya tidak terhambat. Manusia yang hidup dengan aturan moral, demikian menurut teori ini, akan mengalami gangguan emosional alias stres. Karena itu, kata Freud, hanya dengan kekuatan seksnya manusia terbebas dari jeratan hidup. Teori ini sepintas mengandung misi pembebasan manusia. Seakan sifat naluri manusia hanya cukup diselesaikan (diatasi) melalui kegiatan seks bebas. Padahal kebebasan manusia yang hakiki adalah kebebasan moral yang menaungi dan menghargai setiap tuntutan kehidupan pribadi dan umat. Teori Freud, nampaknya hanya ingin melestarikan tabiat (sifat) kebebasan manusia yang diperbudak oleh nafsunya semata. Sementara hak dan kepentingan orang lain (umat) dilalaikan.
Sementara Alquran memang menggambarkan sifat paradoksal manusia yang dalam dirinya terdapat sifat baik dan sifat jahat (Q. S. 91: 8). Tetapi potensi positif manusia sangat dikedepankan oleh Alquran.Manusia, menurut Alquran, dibedakan antara kata insan dan basyar. Kata insan yang berasal dari kata anasa, nasiya dan al-uns, menunjuk suatu pengertian sikap, kecerdasan menalar, menyesuaikan diri dengan realitas perubahan, berbudaya, menghargai tata aturan etik dan tidak liar. Karena itu, kata insan selalu digunakan oleh Alquran dalam konteks penjelasan fungsi manusia sebagai pemegang amanah, penegak amal saleh, dan penjelasan potensi lainnya.



 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar