Entri Populer

Sabtu, 21 Mei 2011

Setiakah pasangan hidup kita?

Sulitkah memilih pasangan hidup..sebelum menikah kita memilih siapa yang tepat menjadi pendamping kita,dan terkadang tidak mengenal batasan usia. Sekian banyak pilihan semakin sulit kita menentukan siapa yang terbaik. Jika sudah terjebak dalam dilematis pilihan..maka semakin sering kita bertanya dan curhat bahkan menyelidiki terhadap beberapa orang yang yang kita pilih.
          Berpacaran menjadi jalan untuk menentukan pilihan..dan setelah lama berpacaran ada yang yang sudah mantap menentukan pilihan..tapi kita juga tak bisa menghindari masih berimajinasi memilih yang lain. Fenomena berpacaran sudah menjadi hal yang lumrah, bahkan ada siswa SD sudah berpacaran, dan anehnya ada orang tua yang membiarkan anaknya berpacaran,,karena seperti tak peduli akibat kesibukan dalam mencari nafkah.
          Pasangan hidup yang kiita pilih harus mengenal watak kita yang sebenarnya, dan biasanya melalui pacaran sudah terlihat, bagaimana perangai dan tingkah laku yang sebenarnya. Ttetapi ada juga yang menutupi semua kekurangan dan terbongkarnya setelah menikah..jika pasangan tidak menerima, ada yang menyesal dan ada yang tidak.
         Pasca pernikahan, kita harus memakluminya...semua kekurangan..dan mendiskusikan solusi yang harus dirubah dari pola hidup, pola pikir dan sebagainya. Sikap egois akan muncul jika pasangan kita tidak mengerti apa kemauan dan harapan...kita terhadapnya juga sebaliknya.
         Setia hingga akhir...sebagian orang selalu mengharapkan pasangannya setia...kaum hawapun ingin suaminya setia hinga rambut memutih..para suamipun tidak ingin istrinya melirik yang lainnya.
tapi menurut pendapat saya kekuatan ikatan pasangan hidup adalah komunikasi yang terbuka...tanpa itu resiko berpaling akan terjadi.....
         Cinta yang muncul merupakan fitrah dari yang maha kuasa..dan terkadang kita tidak menduganya .jika itu diberikan disaat kita sudah memiliki pasangan hidup...disitulah ujian kesetiaan..yang kita hadapi. Saya memang tidak pandai  membaca hati wanita, dan tidak tahu apa yang diingnkan..karena wanita pandai menutupi perasaan...jika kita dihadapi masalah pasangan hidup berpaling...berarti memang ada sesuatu yang sedang error dari hubungan yang sudah terjalin

New Dawn..

Rasakan saja jika aku pergi..
Tanpaku, bahagiakanlah dirimu
Tanpamu mungkin aku tertawa seperti dulu..
Aku perlu kamu ketika aku sadar bahwa aku manusia biasa,
Kamu perlu aku, mungkin karena darah berwarna merah beku,,,

Tidakkah kamu tahu berapa harga dari sebuah kesetiaanku padanya selama ini,
Itu seperti harga sebuah Gunung emas di Sungai Eufrat yang berdiri kokoh tak bergeming
Dan mengapa dapat meletus hanya karena kerlingan mata darimu..aku tak tahu bisa begitu
Tidakkah kamu tahu bahwa aku terjatuh karena mengejarmu hingga kakiku berat sebelah..
Dan seperti tidak adil dalam membagi waktu dengannya...
Hingga lupa dengan buah hatiku yang selalu menungguku dengan memanggil kata-kata lirih..

sekarang  kau bagaikan bintang masih bersinar
Kau tahu apa yang kumaksud
dan aroma pinus berjajar mengelilingimu
Kau tahu bagaimana perasaanku
hingga aku merasa kebebasan adalah milikku
Kini kubuka fajar baru, dunia baru, hidup baru tanpamu

cintaku pindah alamat.

aku mendengar tentangmu  dua bulan yang  lalu
ketika wajahku tak ada...pada  cermin dan bayang-bayang di air yang mengalir
baru aku tau kau mencariku, ternyata sejak harga cabai belum sombong.
andai saja aku tau..aku tak akan pergi menyeberangi jembatan yang terbuat dari rangkaian kata-kata indah waktu itu

aku lari dari seberang lautan dan bersembunyi di kapal karam yang mirip titanic
hampir sama kisah itu dengan cerita yang ditonton lebih dari 50 juta penggemar love movie
bedanya aku tidak mati ditelan ikan hiu yang taringnya berwarna emas kemilau
hanya saja  kini aku terdampar di pulau tanpa ada namamu
sudah lama kutunggu nama itu muncul di genderang telingaku
namun dirimu tetap membisu hilang di lautan yang paling dalam

ketika aku mendengar kabar tentangmu dua bulan yang lalu..
aku hanya tertegun...dan bungkam dan tak mampu bersihkan otak ini dari suara-suara lirih
ternyata bukan kata-kata indah yang ku dengar...
dan aku hanya tau kamu telah pindah alamat...
bukan di dalam perut ikan hiu..atau piranha
tetapi di tempat cacing-cacing berkumpul

dan kisah ini pun sudah tamat tanpa kata-kata terakhir darimu yang kutunggu sejak dulu
sejak aku tau apa itu cabai keriting, apa itu tomat gondrong..
sampaikan salamku dengan malaikat munkar dan nakir...
dan bilang pada mereka tunggu aku setelah aku rajin berzikir

selamat jalan cinta...hidup dan matimu ada di tanganNya
aku tak berhak memprotes apapun alasannya
skenario itu tak bisa dirubah
tinggal aku cuma bernyanyi lirih
Somewhere over the rainbow
Way up high,
There's a land that I heard of
Once in a lullaby.

the end.

Kumbang dan Kembang

Ketika kelopak mata kembang  memandang dari balik jendela sedang mengintai  kumbang yang hilir mudik terbang. Dan akhirnya sang kembang pasrah dalam dekapan kumbang yang sedang sekarat karena cinta tertolak calon mertua kumbang betina.
Dalam hitungan hari akhirnya hingga dengan cepatnya atas nama cinta itu tertulis dalam secarik kertas buatan KUA
Pada saat itu kumbangpun berikrar untuk selalu setia pada kembang walau agak tergesa-gesa namun cintapun tumbuh tersiram dengan adanya bayi-bayi perempuan yang tak kalah cantik dengan Kate Winslet atau Katherine Zeta Jones
Sepuluh tahun kemudian, kumbangpun bergoyang akibat sayapnya terluka hingga patah akibat terlambat dievakuasi ke ruang gawat darurat
Pukulan tangan kembang menghantam kumbang yang sakit kekurangan madu dan nggak mau minum jamu “kuat malu”..dan akhirnya kisah tragis kumbang dan kembang terjadilah
Dan kata setia itupun punah seperti punahnya dinosaurus…akibatnya membuat badan mereka kurus karena cinta tak terurus.
Apa alasan kumbang terbang ke lain hati??
Kembangpun bernyanyi lagu Naff: “dosa apa yang sudah kulakukan hingga kini aku telah kau abaikan”
Kumbang membalasnya dengan lagu Ahmad Dhani: “mungkin salahku yang tak pernah bisa melupakan dirinya tuk bersama kamu”…
Kumbang dan Kembang akhirnya sadar..tidak ada yang tidak salah…karena keadaan dan pelayanan serta komunikasi tidak seindah dongeng atau roman picisan…
Akhirnya cerita pendek ini usai karena kumbang dan kembang sudah berlayar kembali dan bendera cintapun terus berkibar…dan titik….

Revisi Dan Koreksi Terhadap Terbelahnya Hati Dan Tujuan Cinta Yang Patut Kita Persembahkan

Kita sering mendengar dan disuguhkan berita perceraian rumah tangga yang diakibatkan oleh beraneka ragam sebab..antara lain:

  1. Terbelahnya hati sang suami akibat tidak bisa melihat wanita lain yang telah menggugah hatinya.
  2. Akibat suami tidak sanggup memberikan kebutuhan baik biologis dan materi
  3. Sang Istri berselingkuh alias tidak setia
  4. Perbedaan prinsip dan pola hidup yang menimbulkan pertengkaran yang berkepanjangan

Alasan-alasan itu menjadikan perceraian menjadi solusi...dan jalan yang terbaik. But, mau dikemanain anak-anak..so pasti derita panjang yang dihadapi mereka terlebih jika mereka masih kecil dan kemungkinan tidak mengenal orangtuanya jika kelak telah dewasa. Dalam kehidupan dikenal dengan kata takdir..jika Allah menghendaki semua tidak akan bisa menentangnya.  Dan bila terjadi kata cerai atau sang Suami punya wanita lain alias poligami
Ada yang bilang, poligami hanya unsur nafsu belaka..bukan karna cinta. Sementara cinta dan nafsu berbeda tipis....bisa kita rasakan sebelum menikah yang awalnya ada prasasti dua insan yang menyatakan ucapan sakral di depan penghulu untuk saling mencintai dan tidak berpaling dengan yang lain...padahal bayangan pada saat itu adalah ”malam pertama”...sudah mengganggu konsentrasi dalam mengucapkan ijab qabul...
Cinta ibarat ”makanan yang enak dimakan dan kita akan menyukainya sampai kita bosan dan seperti candu yang membuat kita ketagihan”. Bagaimana dengan poligami yang harus membagi hati kepada dua wanita....? saya rasa sulit dan rumit. Seperti tidak ada tujuan mana yang patut kita persmbahkan cinta kita.

Tanpa ada unsur cinta kita tidak akan mau melebur bersama. namun masalahnya adalah sampai sejauh mana kita mencintai pasangan hidup kita hanya hati kita yang tahu, dan sejauh mana pasangan kita mencintai kita sebagai sosok suami didamkan olehnya. Poligami merupakan bagian dari masa-masa kejenuhan Sang Suami. Bagi kaum laki-laki, lambat laun cinta itu akan luntur walau banyak orang yang tidak berani mengakuinya...dan terkadang menutupinya dan Alhasil perselingkuhan atau mencari kepuasan terhadap wanita lain dari PSK, dan pacar gelapnya bahkan istri orang mereka lakukan.
            Kembali kita renungkan, apakah poligami harus dilakukan...menurut saya ”jangan sekali-kali melakukannya andai andai belum bisa membagi rasa cinta”. Memang bisa saja membagi...tetapi hilangkan rasa atau perasaan ”kasihan”...itu yang sulit...sehingga laki-laki harus bertindak ”kejam” tanpa mau melihat perasaan sang istri...
Tetapi saya tidak bisa melarang, siapapun boleh poligami..sudah menjadi hak laki-laki...tetapi pasti ada yang dikorbankan,,,yakni perasaan Istri pertama yang hancur dan saat itulah dimana kita akan mengalami kesulitan dalam membelah hati.
Ketika terbelahnya hati anak-anakpun menjadi korban, karena sang bapak sering pergi dan tidak tiap hari bersama mereka..selanjutnya Istri keduapun jadi tak luput menjadi korban akan ulah kita...hidupnya tak tenang...bisa akibat omongan tetangga yang menanggap merebut suami orang dan ketidaksempurnaan berumah tangga..dan semua masalah itu dibutuhkan pribadi dan iman yang kuat. Banyak juga contoh dimana poligami tidak bermasalah....Cinta pada istri pertama tidak bisa kita hilangkan..karna pertama kali sejarah yang buat dalam menjalani rumah tangga tidak bisa sirna dalam bayangan kita... dan susah dan senang sudah dilewati bersama...sehingga kemana cinta seharusnya kita persembahkan...sudah terjawab oleh hati....

di antara bara api dan sarang pengecut

Salahkah langkah ini berjalan ke depan tinggalkan ruang kamar yang tadi malam terbakar
padahal di belakang ratusan rintihan tak terhenti,  apakah mereka mengerti..
mata ini pedih akibat tak bisa tertutup..melihat api tak kunjung padam.
dan ku coba tunggu teman yang datang menjemput
tak satupun tahu aku seorang pengecut..

mataku mau keluar melihat kebenaran tak kunjung datang
tak ada yang memulai cerita heroik perang
yang ada hanya cerita cinta yang membosankan
dan kata-kata pahitpun datang menyerang
aku tak bergeming dan tak ada kata-kata..ternyata aku ketakutan
akibat melihat setan telanjang yang tertawa karena melihatku seperti saudara kembar.
sudah burukkah wajah ini menyerupai iblis jahanam?

ternyata kau datang juga membawa senyuman misterius
seperti memberiku setetes air yang hilangkan rasa haus
namun tetap saja aku tak mau mengikuti jejakmu..
aku tak berani,takut terinjak beribu kaki para pengecut
dan kau tinggalkan aku tetap dengan wajah serius

Aku terserang demam

Janji-janji telah tertulis hitam di atas putih dalam benakku beberapa waktu lalu
tapi rasa gelisah dan resah bercampur takut telah menggangguku  sejak aku lihat matanya.
Apa sih yang membuatku harus seperti  itu..hingga aku terulang lagi, ketika aku merasa menjadi  anak TK yang mengejar balon yang sudah terputus talinya hingga perlahan terbang.
hingga teriak memanggil  kakakku yang perempuan yang sedang sibuk dengan menyapu halaman. Kakakku bilang: “balonmu sudah terbang  ke  awan sana”.
Aku hanya tertawa, oh sudah tamatkah pencarian ini hingga tak ada tangga mencapai awan itu. akhirnya kutarik garis finish…dengan cat warna putih
Setelah aku mengenalnya seperti aku melihat balon itu sedang  melayang bersama tali putus yang terikat batu yang rapuh..
Hingga wajahnya membuat aku tersentak pucat..melihat silhouette yang pernah terukir di hati
Tanpa sebab aku beranikan diri menatap matanya sebentar dan membuatku crazy selama dua hari
Padahal  baru saja aku menikmati indahnya dua  raga yang berbeda..dan aku tak memungkiri semuanya terlalu baik bagiku hingga aku tidak menemukan kata-kata cinta yang tepat pada mereka.
Apakah aku sudah rakus…seperti tikus dengan mencari roti di dapur orang
“Sudahlah tak baik buat kesehatan “ kata hati kananku…
“sudahlah tangkap saja balon itu sebelum yang lain memintanya” kata hati kiriku..
Sementara aku tertidur dengan mata terbelalak..melihat  anak-anak merindukan sang bapak yang sudah terpacu dengan dunia palsu dengan harapan mendapatkan satu tas uang.
Apa aku harus nekad menembus batas etika sosok bapak teladan bagi anak-anaknya
Tinggal aku menjawab dengan kata "tidak" semuanya akan beres..
Cuma rasa gelisah yang belum juga usai…
apakah hanya dendam yang tak pernah padam
atau hanya ungkapan pendekar bodoh yang hanya memilki satu jurus menaklukan musuh.
Dan semoga demam itu cepat usai…biar aku dapat sadar dan mematri  janji untuk tak akan berlari lagi.