sembilan ratus delapan puluh dua ribu sebelas detik

aduh, aku sudah dewasa yah
sudah bisa jalan sendiri tokh
jangan bantu aku untuk bisa berlari
karena aku sudah bisa menghitung bintang sendiri

hari ini aku naik pangkat
dari Balak tiga Menjadi  Balak empat
kalau sudah Balak enam
mungkin aku sudah dipecat

aduh, aku sudah bisa bicara
untuk katakan tidak dan katakan ya
kalau sudah diam
mungkin aku sudah dipendam

empat dekade, aku menghirup udara
diawali tangis kencang yang mengelegar di rumah bidan
sekarang sudah bisa menyombongkan badan

aku ingin tinggalkan dan lupakan catatan kertas biru tahun-tahun yang lalu
semua sudah tak berlaku dan tak pantas lagi aku menangis pilu
dan sudah malas dan bosan untuk sakit hati dan menyakiti
karena aku harus terpatri pada satu hati

sekarang aku ingin  cepat  pulang
disediakan madu dari Sang Kembang
aku rindu suara-suara indah dan tak sumbang
dan menungguku membawa sebungkus uang
sabar dan tunggu aku, sembilan ratus delapan puluh dua ribu sebelas, detik  lagi yah,
maaf agak lama karena aku harus membawa  empat puluh batang lilin.