Beberapa waktu yang lalu aku membersihkan lampu bening dengan lap agar debu-debu dan sarang laba-laba hilang semua.
Setelah sekian lama lampu ini berpijar, baru kali ini aku membersihkannya.
Setalah kubersihkan aku jadi merasa nyaman tertidur di kamar dengan sinarnya yang tidak pernah redup
Dan aku baru sadar ternyata lampu bening itu sangat setia menemaniku walau aku pernah berniat menggantinya..
Aku menyesal, karena selama ini menganggap lampu itu tak becus menerangiku ketika aku membaca buku.
Sekarang aku sadar tanpa lampu itu aku akan kegelapan di kamar tanpa melihat apapun
Jika saja lampu bening putus, aku akan bingung siapa lagi yang bisa menggantikannya
Dan aku akan merasa buta tak bisa menentukan arah..yang tertuju..
Beberapa waktu yang lalu, aku kesal pada lampu putih, yang sudah kedap-kedip menerangi ruang tengah, padahal baru tiga tahun menemaniku yang kubeli dengan harga mahal..
Apakah lampu putih tahu, kalau aku membelinya dengan mengorbankan tabunganku yakni sebuah kesetiaan dan kefanatikanku pada lampu bening.
Atau memang sudah tak sanggup karena masih saja banyak nyamuk yang mengganggu
Lampu putih itupun seperti malas bersinar akibat tak sanggup mempertahankan tekanan air hujan yang bocor dari langit-langit rumahku
Mungkin lampu putih sudah enggan berbakti, karena cemburu melihat lampu bening dibersihkan
Atau karena banyak orang yang suka atas sinarnya yang sangat terang walau sudah kedap kedip
Dan akhirnya kuputuskan kucabut lampu itu dan kuserahkan kembali kepada penjual lampu itu, tanpa minta garansi.
Sejak awal aku tau lampu putih akan bosan bersinar
Sejak awal aku tahu, penjual lampu tak pernah setuju membeli lampu itu
Jika sekarang andai aku disuruh memilih kembali antara lampu bening atau putih
Aku akan menjawab..cukup satu kata: Bening.
saya mau keluar dari facebook
BalasHapus