Sabtu, 19 Maret 2011

Lampu Bening dan Putih (Episode Poligami)

11 tahun yang lalu aku membeli lampu bening dengan kekuatan lima watt
aku pasang dikamar depan, memang tidak terang tetapi romantisme mengubah suasananya
dan hingga kini lampu ini masih berpijar, walau siang kumatikan
Mungkin lampu bening itu sangat sabar menerangi kamar yang besar
Mungkin lampu bening itu masih setia menemaniku walau aku sering telat membayar listrik
padahal aku sering mengumpatmu dengan celoteh sinarnya kurang terang
dan selama ini ia masih bersinar dengan matanya yang kecil berwarna kuning..seperti menatapku

tiga tahun yang lalu aku membeli lampu putih dengan kekuatan seratus watt
aku pasang di ruang tengah, dan terangnya sampai terlihat dari luar hingga membantu orang melihat keadaan sekitar
namun lampu itu mulai redup, seperti ada bayang hitam akibat terkena air hujan atau
banyak nyamuk yang membisiki agar jangan lama-lama menerangiku, karena nyamuk-nyamuk itu tak bisa tidur setiap harinya
atau karena memikirkan aku tertidur diruang gelap dan leluasa menghirup darahku untuk melangsungkan kehidupan

aku tau semua lampu tak akan lari karena tak punya kaki
aku tau semua lampu tak akan hilang asal jangan memasang dipinggir jalan
aku tau lampu putih sudah tau bahwa aku akan membeli lampu baru
aku tak takut jika lampu putih gemetar ketika aku menggantinya dengan yang baru

cuma aku tak tau, lampu-lampu itu akan mati entah kapan....
aku tahu kalian akan setia sampai redup berkeriput
namun tinggal aku memilihnya lampu bening atau putih?
jawabku: aku akan menggunakan semuanya karena aku butuh,.

1 komentar:

  1. Makanya jangan punya bini banyak banyak....baru tau sekarang loe...ha...ha...ha

    BalasHapus